Mengatasi masalah pada mesin outdoor AC yang mengalami ON OFF atau sering mati hidup harus dilakukan analisa terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab kemudian cara penanganannya.
Kejadian seperti ini tidak hanya menimpa pada mesin AC merek tertentu saja bahkan hampir semua merek juga pernah mengalaminya.
Analisa penyebab serta cara mengatasi masalah outdoor AC hidup dan mati sendiri
Berikut ini adalah 5 persoalan yang kerap menjadi pemicu kenapa mesin AC seringkali on off sendiri.
#1 Periksa timer apakah sedang aktif
Pengguna masih banyak yang kurang memahami bahwa fitur timer kadang secara tidak sengaja terpencet sehingga menjadi aktif atau memang lupa untuk mematikan timer.
Untuk memastikan fitur timer off maka pada mesin indoor AC tidak akan terlihat indicator (lampu) timer berkedip.
Bagi yang kurang paham seting pada remot AC untuk mematikan timer maka dapat melakukannya dengan cara mencabut stop kontak selama 3 sampai 6 menit kemudian dipasang kembali.
Berikutnya lepaskan baterai remot dan pasang kembali untuk melakukan restart.
Dengan cara ini akan mengatasi masalah outdor AC hidup mati jika memang sumber persoalannya ialah dari fitur timer. Kemudian apabila masalah masih berlanjut maka harus menuju pada analisa berikutnya.
Simak juga ulasan terkait mengenai tips menggunakan mesin AC hemat listrik dan efisien serta artikel menarik lainnya tentang perencanaan instalasi listrik untuk rumah tangga.
#2 Memeriksa status thermistor AC apakah rusak atau lemah
Thermistor adalah perangkat yang berfungsi untuk mengelola suhu secara otomatis pada mesin AC sehingga apabila mengalami kerusakan maka resikonya ialah menyebabkan kompresor AC bisa hidup dan mati sendiri.
Cara terbaik untuk menguji thermistor adalah ketika thermistor terhubung ke controller lakukan pengecekan dengan multi meter dalam mode VDC, lalu pasang kabel probe pada sambungan thermistor.
Pada suhu kamar (25 derajat) Anda akan menerima 2.5VDC, jika Anda menerima 5VDC ini berarti bahwa tidak ada sambungan atau tahanan (ohm) pada thermistor.
Jika Anda menerima 0 VDC berarti bahwa ada short pada thermistor.
Ada controller yang bekerja di 3.3V, dalam controller ini ketika thermistor memutuskan arus adalah 3,3 VDC.
Pada suhu kamar (25derajat) kita mendapatkan 1,7 VDC, tentu saja hasilnya bervariasi sesuai suhu pada ruangan.
#3 Tekanan refrigerant ( Freon ) berkurang
Freon AC berkurang juga dapat memicu masalah mesin sering on off bahkan bisa anda rasakan langsung pendinginan tidak bisa berlangsung cepat.
Bagaimana Freon bisa berkurang juga dipicu oleh beberapa hal diantaranya:
- Ada kebocoran halus pada pipa instalasi, evaporator, atau kondensor.
- Nepel kendor akibat getaran mesin.
- Penyambungan pipa yang tidak sempurna.
Pada posisi normal jenis AC konvensional pada umumnya menggunakan jenis freon R22 dengan tekanan freon 75 hingga 90 PSI, kemudian untuk AC yang menggunakan freon R32 atau R410A ( Inverter ) memerlukan tekanan 120 sampai 140 PSI dengan tetap menyesuaikan kekuatan ampere pada unit kompresor tersebut.
Memeriksa tekanan Freon memerlukan alat gauge manifold melalui nepel pengisian freon di bagian unit outdoor.
Penambahan Freon perlu dilakukan apabila ternyata hasil check tidak menunjukkan tekanan sesuai dengan standart seperti yang telah disebutkan di atas.
Apabila terjadi kebocoran biasanya tekanan Freon akan kosong alias tidak ada tekanan sama sekali dan cara mengatasinya ialah dengan memeriksa seluruh jalur pipa AC.
Untuk yang masih awam, cara mengetahui kebocoran freon pada umumnya akan timbul bercak atau cairan seperti oli di area yang terindikasi bocor.
#4 Periksa pada switch On – Off pastikan tidak ada yang masalah fisik
Jika pernah membuka dan mengembalikan penutup indoor AC maka kerap kali pengguna tidak menyadari bahwa casing bisa menekan atau menjepit bagian tombol on off.
Kemudian pada soket kabel juga sering luput dari perhatian sehingga posisinya kendor atau membuat sensor kurang responsif.
#5 Kerusakan pada PCB Modul (sirkuit elektronika)
Analisa terakhir ketika anda mendapati mesin outdoor AC seringkali mati hidup ialah pada PCB Modulnya.
Hal hal yang dapat membuat bagian ini error atau rusak adalah semua yang di picu oleh tegangan listrik seperti akibat konsleting, lonjakan tegangan, bahkan sambaran petir ialah yang paling rawan.
Penggunaan stabilizer ialah langkah antisipasi untuk menjaga kemungkinan terjadinya naik turun tegangan yang sangat beresiko bagi semua peralatan elektronika serta jangan lupa selalu memeriksa sekering masih normal untuk mencegah terjadinya konsleting listrik.